JAKARTA – Masyarakat masih menyoroti ketika Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, tertangkap kamera sedang makan malam di sebuah restoran mewah “Gontran Cherrier” di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Restoran tersebut terkenal dengan harga makanannya yang fantastis, seringkali di luar jangkauan kantong kebanyakan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Keberadaan Febrie di Restoran mahal ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, terutama mengingat posisinya sebagai pejabat tinggi negara yang bertanggung jawab atas penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Dalam foto yang beredar, Febrie tampak menikmati hidangan yang disajikan di restoran mewah tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa harga makanan di restoran ini menyentuh harga per porsi, jauh di atas rata-rata pengeluaran makan masyarakat sehari-hari.

Hal ini menimbulkan spekulasi tentang apakah pengeluaran tersebut sejalan dengan pendapatan resmi yang diterima seorang pejabat negara sekelas Jampidsus? Jawabannya hanya Febrie dan Tuhan yang tahu.

Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto turut angkat bicara dan mempertanyakan sumber dana yang digunakan oleh Febrie untuk makan di restoran dengan harga makanan yang fantastis tersebut. Pasalnya Restoran Prancis yang menjadi tempat makan Jampidsus dikenal dengan hidangan-hidangan mewah yang harganya cukup fantastis.

“Pertama, saya mempertanyakan makan malam Jampidsus itu di salah satu restoran Prancis. Pertanyaan saya, isi kantong Jampidsus tebal betul ya, makan di restoran Prancis,” tandasnya.