Jakarta – Kelompok massa tergabung dalam Barisan Muda Pengawal Demokrasi (BMPD) berunjuk rasa di Patung Kuda, Gambir Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Mereka meminta semua pihak untuk menyukseskan Pemilu 2024 agar berjalan aman dan damai serta tetap menjaga situasi kondusif seusai pemilu.
“Kami minta semua pihak mendukung pelaksanaan Pemilu sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar mulai dari proses pemungutan hingga penghitungan suara,” tegas Koordinator Aksi Richard, hari ini.
Lebih lanjut, Richard juga berpesan agar semua elemen masyarakat untuk menjaga sikap saling menghormati dan tenggang rasa. Baik kepada pasangan capres-cawapres yang menang dan para pendukungnya hendaknya tidak jemawa dan euforia yang berlebihan.
“Meski saat ini masih hitung cepat, bagi yang perolehan suaranya tertinggi hitung cepat janganlah euforia berlebihan dan jangan jumawa. Dan bagi yang kalah bisa berjiwa besar serta legawa menerima hasil pemilu,” ujarnya.
Lebih jauh, Richard meminta jika ada pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil pemilu hendaknya menyelesaikan melalui jalur Mahkamah Konstitusi dan tidak menempuh cara-cara pengerahan massa yang berpotensi memicu kekerasan dan konflik horizontal.
Khususnya pada kelompok-kelompok maupun tokoh-tokoh yang kerap menyuarakan narasi pemakzulan dan Pemilu curang agar tidak memprovokasi isu yang memecah belah.
“Masyarakat agar tidak terpancing isu yang memecah belah, mendorong gerakan massa untuk anarkis dengan alasan Pemilu curang. Jika tidak setuju dengan hasil Pemilu, maka gunakan jalur MK bukan provokasi masyarakat untuk anarkis,” bebernya.
Selain itu, Richard juga mengatakan pihaknya mendukung penyelenggara Pemilu yakni KPU untuk bekerja secara independen tanpa ada intervensi dari pihak manapun hingga pengumuman hasil akhir Pemilu 2024.
“Publik harus berikan kesempatan pada KPU untuk bekerja mengumumkan hasil akhir Pemilu 2024,” pungkasnya.
Disela-sela aksinya, para pendemo juga membawa alat peraga berupa spanduk dan poster yang bertuliskan yakni “Jangan ada lagi narasi provokatif yang menggiring opini Pemilu Curang, ASN-TNI-Polri Tidak Netral”, “Ray Rangkuti, Stop Provokasi Bung!!! Jangan Lagi Jual-Jual isu TNI – Polri tidak Netral”, “Dukung KPU Bekerja secara Independen, Dukung Siapapun Pilihan Rakyat”, “Mari Kita Terima Hasil Demokrasi dengan Lapang Dada, Menang & Kalah Hal Biasa dalam Demokrasi”, “Ray Rangkuti, Ubaidillah Badrun, Faisal Assegaf, dkk Stop Provokasi, Narasi Pemakzulan, Pemilu Curang.. Basi”.
Juga tulisan lainnya “Pilpres sudah selesai, berikan kesempatan KPU untuk bekerja, siapapun yang menang adalah pilihan rakyat”, “Jangan terprovokasi isu yang memecah belah, mendorong gerakan massa untuk anarkis dengan alasan Pemilu curang”, Tidak setuju dengan hasil Pemilu gunakan jalur Mahkamah Konstitusi bukan memprovokasi masyarakat untuk anarkis”.