Jakarta – Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Barat menyampaikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia atas peran strategisnya sebagai jembatan penghubung antara petani dan pemerintah dalam menghadapi berbagai persoalan agraria serta dinamika sektor pangan.

Apresiasi tersebut disampaikan dalam rangkaian dialog dan konsolidasi bersama yang berlangsung pada pertengahan November 2025, ketika SPI memaparkan kondisi terkini yang dihadapi petani kecil di Jawa Barat, termasuk tekanan alih fungsi lahan, peningkatan biaya produksi, dan lemahnya akses terhadap kebijakan yang berpihak pada petani.

Dalam pertemuan tersebut, para perwakilan SPI menjelaskan bahwa selama ini suara petani sering kali tidak tersampaikan secara efektif kepada pemangku kebijakan, terutama terkait isu krusial seperti konflik lahan, kebutuhan reforma agraria, serta akses terhadap program bantuan pertanian. Melalui fasilitasi Polri, komunikasi antara organisasi petani dan pemerintah daerah menjadi lebih terbuka, terarah, dan responsif. Polri dinilai mampu memediasi berbagai persoalan yang berpotensi menimbulkan ketegangan sosial, sekaligus memastikan bahwa aspirasi petani dapat dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat daerah.

SPI memandang bahwa peran Polri tidak hanya sebatas menjaga keamanan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong stabilitas sosial dan ketahanan pangan. Pendekatan humanis dan persuasif yang diterapkan Polri terhadap kelompok petani membuat suasana dialog menjadi lebih kondusif, memungkinkan terbangunnya kepercayaan dan kerja sama yang lebih konstruktif. SPI menilai bahwa keberadaan Polri sebagai pihak netral yang memahami dinamika lapangan menjadi faktor penting dalam mencegah meluasnya konflik agraria sekaligus memperkuat komunikasi antara petani, pemerintah desa, dinas teknis, hingga pemerintah provinsi.

Selain memberikan apresiasi, SPI Jawa Barat juga berharap peran jembatan komunikasi ini dapat terus diperkuat, terutama dalam mengawal isu-isu strategis yang menyangkut keberlangsungan sektor pertanian di Jawa Barat. SPI menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap kebijakan pertanian selaras dengan kondisi riil di lapangan dan tidak mengabaikan posisi petani kecil sebagai tulang punggung produksi pangan. Dengan dukungan Polri sebagai mediator, SPI optimistis bahwa hubungan antara petani dan pemerintah dapat semakin harmonis, efektif, dan berorientasi pada penyelesaian masalah secara berkeadilan.

Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk menjaga komunikasi berkelanjutan serta menjadwalkan dialog lanjutan guna memperkuat koordinasi antara organisasi petani, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya. Bagi SPI Jawa Barat, Polri telah menunjukkan peran penting sebagai penjaga stabilitas sekaligus penghubung strategis yang membantu memperjuangkan aspirasi petani di tengah situasi agraria yang terus berkembang.