Manokwari – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Barat, Pdt. Zadrak Simbiak, S.Th, menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua Barat untuk menjaga kedamaian dan keamanan selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dalam pernyataannya, beliau menekankan bahwa stabilitas sosial yang terjaga tidak hanya mencerminkan keberhasilan demokrasi, tetapi juga memperkokoh citra Papua Barat sebagai wilayah yang kondusif dan harmonis.
Menurut Pdt. Zadrak, pelaksanaan Pilkada yang damai harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pihak penyelenggara atau aparat keamanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Demokrasi yang kita jalankan di Papua Barat harus menjadi teladan bagi daerah lain. Oleh karena itu, keberhasilan Pilkada tidak hanya diukur dari siapa yang terpilih, tetapi dari prosesnya yang aman, damai, dan adil,” ujar Pdt. Zadrak, (3/12/2024).
Sebagai Ketua FKUB, ia menilai bahwa masyarakat Papua Barat memiliki karakter yang menghargai demokrasi. Selama bertahun-tahun, kerukunan antar umat beragama menjadi fondasi kuat yang menopang harmoni sosial di wilayah tersebut. Hal inilah yang membuat Pdt. Zadrak yakin bahwa Pilkada kali ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya konflik atau gangguan yang berarti.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif yang dapat memecah belah persatuan.
“Saat ini, kita hidup di era informasi yang sangat cepat. Namun, jangan biarkan informasi yang tidak benar atau hoaks merusak kebersamaan yang telah kita bangun selama ini. Mari kita fokus pada tujuan bersama, yaitu memilih pemimpin yang terbaik bagi Papua Barat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pdt. Zadrak mengajak semua pasangan calon, tim sukses, dan pendukung untuk mengedepankan sportivitas dalam berkompetisi. Ia menekankan bahwa persaingan politik seharusnya tidak menjadi alasan untuk merusak hubungan baik antar individu maupun kelompok.
“Berbeda pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi perbedaan itu jangan sampai menghilangkan rasa persaudaraan. Kita tetap satu sebagai masyarakat Papua Barat,” katanya.
Pdt. Zadrak juga memberikan apresiasi kepada aparat keamanan yang terus bekerja keras memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar. Ia berharap koordinasi antara aparat, penyelenggara pemilu, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan untuk mencegah potensi gangguan selama proses berlangsung.
“Kehadiran aparat keamanan yang netral dan profesional sangat penting dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Pdt. Zadrak menyoroti pentingnya peran tokoh agama dan tokoh adat dalam menjaga stabilitas selama Pilkada. Menurutnya, tokoh-tokoh ini memiliki pengaruh besar dalam menenangkan situasi jika terjadi potensi konflik. Ia mengajak seluruh pemuka agama dan adat untuk terus memberikan pesan-pesan perdamaian kepada masyarakat, baik melalui ceramah, pertemuan adat, maupun kegiatan sosial lainnya.
Pada akhir pernyataannya, Pdt. Zadrak mengungkapkan harapan besarnya agar Pilkada ini menjadi momentum untuk memperkuat demokrasi dan persatuan di Papua Barat.
“Saya yakin bahwa masyarakat Papua Barat mampu membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang menghormati demokrasi. Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai contoh bagaimana proses politik dapat berjalan dengan damai, jujur, dan bermartabat,” tutupnya.
Dengan komitmen bersama, ia optimis bahwa Papua Barat dapat kembali menunjukkan wajah demokrasi yang ramah dan harmonis, menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Tinggalkan Balasan