Jakarta – Jelang pelaksanaan Reuni Akbar 212, Ketua Bidang Keorganisasian DTN Persada 212 Ustadz Dedi Subu, memimpin persiapan secara intensif khususnya pergerakan massa FPI Jabar.

Sebagai figur sentral dalam organisasi, Dedi Subu tidak hanya bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan strategis, tetapi juga memastikan seluruh unsur kepanitiaan bekerja selaras demi terselenggaranya kegiatan besar yang tertib, aman, dan penuh makna bagi umat Islam.

Sejak awal penetapan agenda reuni tahun ini, Dedi Subu menggerakkan seluruh struktur DPD FPI Jabar hingga koordinator daerah untuk memastikan bahwa persiapan berjalan sesuai rencana.

“Reuni 212 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah, membangun kembali semangat persatuan, dan menjaga kesinambungan dakwah yang telah dirintis sejak aksi 2 Desember 2016.” jelasnya.

Dalam berbagai rapat koordinasi, Dedi Subu menyampaikan bahwa persiapan harus dilakukan secara komprehensif. Beliau menyoroti tiga pilar utama: kesiapan teknis, kesiapan komunikasi, dan kesiapan spiritual. Dari sisi teknis, Dedi Subu memantau langsung proses pergerakan massa FPI. Beliau berulang kali menekankan bahwa kenyamanan peserta menjadi prioritas, sehingga penataan area, parkir, dan akses masuk harus tertib serta mudah dipahami oleh jamaah.

Di sisi internal organisasi, Dedi Subu juga mengawasi koordinasi lintas lembaga pendukung, seperti laskar, relawan medis, tim kebersihan, tim dokumentasi, hingga koordinator lapangan. Setiap bagian diminta untuk bekerja profesional, disiplin, dan sesuai SOP. Evaluasi rutin dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh personel siap menjalankan tugas pada hari pelaksanaan.

Tak hanya itu, Dedi Subu juga memberikan perhatian pada kesiapan materi dakwah dan spiritual. Beliau mendorong agar rangkaian acara—mulai dari zikir, tausiyah, pembacaan doa, hingga penyampaian pesan kebangsaan—disusun secara runtut dan bermakna. Tujuannya adalah agar Reuni 212 tidak hanya menjadi kerumunan massa, tetapi juga menghadirkan ketenangan batin, refleksi perjuangan, dan pencerahan bagi umat.

Meskipun berbagai persiapan telah mencapai tahap akhir, Dedi Subu tetap menegaskan bahwa panitia tidak boleh lengah. Beliau meminta seluruh pengurus untuk mempertahankan koordinasi, memperkuat komunikasi, serta memastikan seluruh unsur keamanan dan teknis berjalan baik hingga hari pelaksanaan.

“Keberhasilan Reuni 212 merupakan kerja kolektif dan amanah besar yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.” pungkasnya.