Banten – Meskipun sudah lebih dari empat tahun sejak Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten, terjerat kasus korupsi, pengaruh Dinasti Atut di provinsi ini masih terus berlanjut. Keluarga yang pernah menguasai hampir seluruh lapisan kekuasaan di Banten ini masih memegang peranan penting dalam peta politik daerah.

Atut Chosiyah, yang menjabat sebagai Gubernur Banten dari 2007 hingga 2015, memang telah dijerat hukum setelah terbukti terlibat dalam kasus korupsi. Namun, meskipun kasus hukum yang menimpanya cukup mencoreng citra keluarga Atut, pengaruh politiknya tetap terasa kuat. Kekuatan ini didorong oleh hubungan patronase yang telah lama terjalin antara keluarga Atut dengan sejumlah politisi dan pejabat daerah.

Kritik terhadap keberadaan Dinasti Atut pun terus bergulir. Banyak kalangan menilai bahwa dominasi keluarga ini menghambat munculnya pemimpin-pemimpin baru yang lebih segar dan dapat membawa perubahan bagi Banten. Bahkan, beberapa pihak menilai bahwa keberlanjutan kekuasaan ini berpotensi menciptakan oligarki politik yang tidak sehat, di mana kekuasaan terpusat di tangan segelintir orang dan sulit untuk diakses oleh masyarakat luas.

Dalam Pilkada Banten kali ini, Dinasti Atut dipastikan akan kembali memainkan peran besar dalam menentukan peta politik daerah. Meskipun beberapa tokoh baru mencoba untuk menggeser pengaruh mereka, dominasi keluarga Atut tetap menjadi salah satu kekuatan yang tidak bisa diabaikan dalam politik Banten saat ini.