Sidoarjo – Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) bersama Asosiasi Pengemudi Logistik Indonesia (AP-Log) menggelar diskusi bersama sejumlah komunitas pengemudi truk di Rumah Makan Joyo Roso, Sidoarjo, Jawa Timur. Pertemuan tersebut bertujuan menyamakan visi, misi, serta langkah strategis menjelang penerapan kebijakan zero Over Dimensi dan Over Load (ODOL) pada 2027.
Acara dihadiri perwakilan komunitas sopir dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Diskusi fokus pada dampak kebijakan zero ODOL terhadap pengemudi truk dan keberlanjutan ekonomi dalam sektor transportasi barang.
Wakil Ketua AP-Log sekaligus Ketua GSJT Jatim, Supriyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sejumlah perwakilan sopir dengan Kementerian Perhubungan pada 24 Juni 2025.
“Harapannya, kawan-kawan AP-Log tetap solid dan kompak. Komitmen bersama ini akan menjadi masukan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan zero ODOL 2027,” kata Supriyono kepada awak media, Selasa 25/11/2025.
Supriyono menegaskan bahwa regulasi tersebut harus mampu menjaga keseimbangan antara keselamatan transportasi dan keberlangsungan ekonomi para pengemudi serta sektor logistik nasional.
Sementara itu, Sekjend PPTI Nusantara sekaligus Bendahara AP-Log, Gunawan, menegaskan bahwa para sopir mendukung upaya penanganan pelanggaran ODOL, namun pemerintah perlu mendengar keresahan mereka terkait pelarangan ODOL dan penerapannya di lapangan.
“Kami dari AP-Log sebagai wadah aspirasi komunitas pengemudi logistik nusantara berharap terus dilibatkan dalam perumusan aturan ODOL yang realistis, aplikatif, dan berpihak kepada semua pihak,” tegas Gunawan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan yang hanya fokus pada sanksi tanpa solusi teknis berpotensi menghambat distribusi barang. Menurutnya, regulasi yang tepat harus memberikan perlindungan keselamatan transportasi sekaligus tidak mengganggu mata pencaharian sopir serta kelancaran logistik nasional.

Tinggalkan Balasan