Jakarta – Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di tengah dinamika ketenagakerjaan tahun 2025.

“Komitmen ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial kaum buruh dalam menjaga stabilitas nasional menjelang satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ucap Jumhur, ketua AASB.

Dalam pernyataannya, AASB menilai bahwa berbagai persoalan ketenagakerjaan—seperti penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2026, kebijakan outsourcing, serta perlindungan jaminan sosial tenaga kerja—memerlukan pendekatan yang bijak dan kolaboratif.

“Perjuangan buruh akan terus dilakukan secara konstitusional, damai, dan melalui dialog terbuka bersama pemerintah, pengusaha, dan aparat keamanan,” sambung Jumhur.

Aliansi menekankan bahwa sinergi antarpihak menjadi kunci dalam menghadapi tantangan hubungan industrial yang semakin kompleks. AASB percaya bahwa penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan harus ditempuh melalui komunikasi yang sehat dan konstruktif, bukan konfrontasi.

Menjelang satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, AASB juga mengajak seluruh elemen pekerja dan masyarakat luas untuk menjaga suasana aman, damai, serta memperkuat semangat kebangsaan. Momentum ini dinilai penting sebagai wujud refleksi atas kontribusi besar kaum pekerja dalam pembangunan nasional sekaligus ajakan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

“AASB memberikan apresiasi kepada Kepolisian atas keterbukaannya menjalin komunikasi dan membangun kerja sama dengan serikat pekerja. Menurut AASB, sinergi antara organisasi buruh, pemerintah, dan aparat keamanan merupakan langkah strategis dalam menciptakan hubungan industrial yang adil, beradab, serta mendukung keberlanjutan pembangunan Indonesia yang aman, stabil, dan sejahtera,” ucap Jumhur.