Jakarta – Kelompok massa tergabung dalam Barisan Muda Pengawal Demokrasi (BMPD) berunjuk rasa di Kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Tanah Abang, Jakpus, Kamis (13/2/2025).
Mereka mendesak Mendikti Saintek Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk memecat Feri Amsari dari jabatan Dosen ASN Universitas Andalas.
“Segera evaluasi Dosen ASN yang seringkali berbicara provokatif dan tidak memihak kepada Pemerintah,” tegas Koordinator Aksi, Adrian.
Disela-sela orasi, para pendemo juga membawa alat peraga berupa spanduk bertuliskan “Kemendikti Saintek segera tertibkan Dosen ASN Provokatif yang tidak nendukung program Pemerintah, Copot Feri Amsari dari jabatan Dosen ASN Universitas Andalas”.
Dan poster bertuliskan “Feri Amsari hanya banci oposisi yang masih menikmati fasilitas negara, Feri Amsari Dosen ASN harusnya menjaga persatuan bukan menebar kebencian, Feri Amsari Banci Oposisi cosplay jadi Pegawai Negeri, Oposisi tapi menikmati fasilitas Pegawai Negeri, Feri Amsari, dan Segara mengundurkan diri dari Pegawai Negeri kalo jadi oposisi, Feri Amsari”.
Adrian juga meminta agar Kemendikti Saintek mengoptimalkan kebijakan efisiensi anggaran untuk memangkas oknum ASN yang menjadi benalu seperti Feri Amsari.
“Orang-orang seperti Feri Amsari sebagai Banci Oposisi yang tidak berani mengambil sikap, seharusnya dia gentlemen mengundurkan diri dari jabatan nya sebelum tampil berbicara keras menentang pemerintah. Kemendikti Saintek harus berani mengambil sikap untuk memecat oknum ASN seperti Feri Amsari. Momentum efisiensi anggaran bisa dimanfaatkan secara optimal untuk memangkas benalu-benalu yang tidak produktif seperti Feri Amsari,” tuturnya.
Selanjutnya, massa BMPD juga menggelar aksi unjuk rasa di area Patung Kuda Jakarta Pusat, dengan berorasi dan menyampaikan kepada para pengendara untuk mendukung aksi mereka. Serta berpesan agar Feri Amsari sadar diri untuk tidak sembarangan menyampaikan pernyataan provokatif ke ruang publik dengan mengkritisi kebijakan Pemerintah.
“Mengingat Feri Amsari, yang bersangkutan adalah Dosen ASN dari Universitas Andalas yang masih menikmati fasilitas dan gaji dari negara tetapi visi dan pemikirannya sangat provokatif bahkan seringkali menjadi inisiator gerakan untuk menyerang pemerintah yang seharusnya dia dukung,” ucapnya.
Massa BMPD juga mengingatkan kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk bekerja keras merealisasikan janji-janjinya.
“Kita harus pahami, Pemerintahan baru berjalan 3 bulan. Sehingga terlalu dini kita menilai bahwa pemerintahan saat ini tidak berhasil. Seyogyanya kita memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja secara maksimal sepanjang semua kebijakan yang diambil masih sesuai arah dan tujuan yakni demi kepentingan masyarakat Indonesia,” katanya.
Adrian menyampaikan pesan agar tokoh oposisi silahkan beropini dan sampaikan kritik tapi harus ada batasan antara kritik yang konstruktif dengan ujaran kebencian yang sifatnya provokatif dan memecah belah.
“Terlebih para tokoh yang notabene masih menjadi bagian dari pemerintahan tetepi suaranya lebih keras dari oposisi sekalipun. Seperti Feri Amsari, yang bersangkutan adalah Dosen ASN dari Universitas Andalas yang masih menikmati fasilitas dan gaji dari negara. Tetapi visi dan pemikirannya sangat provokatif bahkan seringkali menjadi inisiator gerakan untuk menyerang pemerintah yang seharusnya dia dukung,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan