Bandung – Ustadz Asep Margono sebagai Ex-Panglima NII (Negara Islam Indonesia) KW IX Jawa Barat, memberikan pandangan terhadap adanya tokoh yang meminta Fatwa MUI terkait penegakan Daulah Islamiyah, yang dianggap mempunyai kepentingan. Hal tersebut disampaikan dalam satu acara pertemuan para Eks.NII di salah satu Rumah Makan di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/1).
“Daulah ini telah kokoh, suatu keanehan jika memperjuangkan sebuah negara yang mana negara itu sendiri sudah berdiri, tidak selayaknya selaku bangsa yang sudah berdaulat kemudian diprovokasi ke arah negatif,” jelas Ustadz Asep Margono.
Ustadz Asep juga menghimbau kepada para remaja yang sedang mencari jati diri dimana banyak para remaja yang akhirnya direkrut dan di doktrin dengan ideologi radikal maupun ideologi anti Pancasila lainnya dengan mengatasnamakan agama, seperti doktrin Ideologi Negara Islam Indonesia (NII)
“Sasaran empuk saat ini terkait dengan idiologi yaitu para remaja, jika sudah masuk salah satu jaringan nantinya akan merasa tidak puas pada satu jaringan tersebut sehingga akan mencari jaringan yang condong lebih ekstrim,” lanjut Ustadz Asep Margono.
Harapan Ustadz Asep Margono kepada Pemuda yang ingin mengaji yang beda dari yang lain agar dapat mencari guru yang tepat, karena mengaji tidak bisa sendiri, dan harus waspada agar kita tidak menjadi korban dari salah satu pergerakan kelompok ekstrim maupun radikal.
“Pemerintah agar memberikan pelajaran wawasan kebangsaan kepada para pelajar guna mencegah terjadinya perekrutan anggota kelompok radikal di kalangan Pelajar,” tegasnya.
Ustadz Asep Margono yang juga merupakan Ketua Prabu Foundation juga meminta kepada pemerintah agar lebih selektif saat penerimaan calon Pegawai Negeri.
“Karena kelompok radikal juga berusaha masuk ke dalam institusi pemerintahan guna mendukung pergerakan kelompok tersebut,” pungkas Ustadz Asep.
Tinggalkan Balasan